Mencoba sedikit keluar dari kebiasaan, itu mungkin yang sedang kucoba. Dari pertama ku mengenalnya aku mulai bingung bagaimana cara memahaminya. Mulai mencari tau bagaimana dia berkomunikasi, bekerja serta berjalan. Memang agak sulit, dimana diri ini yang sudah terbiasa dengan pola pikir dan cara untuk bekerja dengan cara sendiri. Namun karena mencoba mengenalnya, diri ini berubah. Segala hal terkait dengan pembuatan aplikasi web terutama web database selalu bekerja sama dengan Dia.
Bagaimana tidak, karena pada saat itu aku masih ingat tahun 2015, Dia sangat populer dan mempesona, akhirnya pun aku tergoda. Mencoba belajar dan memberikan materi tentang Dia. Dengan konsep MVC nya akhirnya aku paham, bahwa membuat aplikasi yang terkelola itu ,harus memisah antara kode logic, data dan tampilannya. Agak merepotkan mungkin bisa dibilang. Karena untuk membuat satu fungsi saja aku harus melompat 2 bahkan tiga folder yang berbeda. Dimana dengan PHP Native aku cukup menggunakan 1 file saja. Namun berkat dia aku lebih memahami konsep OOP (Object Oriented Programming) daripada saat di kampus sana. Berkat dia aku mengerti bahwa suatu kode itu bisa digunakan lagi dan diwariskan sifatnya. Tidak hanya itu Dia menyediakan berbagai macam library yang siap guna untuk memudahkan aku.
Sudah beberapa banyak project yang kuselesaikan dengan dia. Dari project sederhana sampai project Rest API untuk aplikasi Mobile yang cukup besar. Semua itu kulewati berkat kerangkat pikirannya. Mengenal dan Bekerja dengan Dia, Membuat diri ini sedikit fanatik dan skeptik, bahwa semua hal bisa dikerjakan oleh Dia. Sumuanya, Ya Semuanya... Dari aplikasi Frontend, Backend, Iot Platform, Backend untuk Mobile., bahkan ku coba bagaimana membuat kecerdasaan buatan dengan Dia. Ah.. dia sempurna... Apa lagi saat muncul release terbaru versi 4 nya (baca : https://codeigniter.com/user_guide/changelogs/v4.0.0.html?highlight=release) pada 24 Februari 2020 lalu. CodeIgniter Sangat Luar Biasa
Namun sekarang dia hadir diantara kita. Dengan konsep yang sama bahkan menawarkan berbagai macam pesona. Selain konsep MVC, dia menawarkan ORM (Object Relational Mapping) untuk pengelolan datanya. Active Record yang lebih sederhana, dan yang paling utama adalah adanya perintah CLI untuk mengotimatiskan semua. Mungkin memang sedikit berbeda dengan Dia. Namun Laravel adalah suatu framework yang cantik pula. Kalau kita bekerja dalam perusahaan besar maka Laravel adalah pilihannya. Bagaimana tidak, skema database aja bisa di diketik didalamnya, sehingga kita akan lebih mudah berkoordinasi dengan team lain saat ada perubahan skema data. Migration adalah namanya. Berbagai macam fitur dan library jua ditawarkan untuk mempercantik kinerja kita seperti Auth, Route Model Binding, Eloquent, Seeder, Factory dan sebagainya. Selain itu semua, sekarang banyak perusahaan menjadikan laravel sebagai standart kerja. Bukan hanya itu pula, perlombaan seperti Lomba Kompetensi Siswa pun laravel sebagai prasyarat utama.
Ah... Bingung Jadinya... Aku harus pilih siapa..??
Apakah harus pindah kelain hati??
Atau diri ini terpaksa Mendua??
Bagi mu yang masih bingung untuk memilih yang mana. Ada beberapa saran dan masukan dari pengalaman ku menggunakannya. Ini tidak bisa dijadikan patokan atau bahkan debat kusir mana framework terbaik. Namun disini ku harap bisa menjadi referensi untuk belajar dan menekuni apa yang pas buat diri kita.
Perbandingan | Laravel | Codeigniter |
Bagi Pemula | Laravel mungkin kurang pas bagi yang baru belajar framework apalagi belum paham dengan MVC bahkan OOP. | CI adalah pilihan yang tepat bagi pemula untuk memahami MVC dan OOP di awal |
Popularitas | Merupakan framework paling populer saat ini dan sangat disukai developer senior. | Sangat mudah digunakan dan banyak web developer yang menggunakan codeigniter. |
Struktur | MVC (Model-View-Controller), ORM (Object Relational Mapping) dibantu dengan perintah Artisan untuk membuat semuanya otomatis. | MVC (Model-View-Controller). |
Ruang Lingkup Project | Laravel sangat cocok untuk Project dengan skala besar dan tim yang terdiri dari banyak orang. Menurut saya mengerjakan project sederhana (misal web profil sederhana) terlalu overkill jika menggunakan laravel | Code Igniter cukup bisa digunakan untuk skala project kecil sampai menengah, untuk project besar dengan banyak tim akan membutuhkan manajemen khusus |
Dukungan HTTPS | Mendukung HTTPS dan mampu mendefinisikan rute HTTPS buatan. Kita dapat membuat URL spesifik untuk setiap rute HTTPS. | Tidak mendukung HTTPS sepenuhnya. Memerlukan URL untuk menciptakan transmisi data yang aman. |
Autentikasi | Menyediakan fitur autentikasi kelas yang memudahkan kita untuk menciptakan peraturan autentikasi atau verifikasi. | Tidak menyediakan fitur autentikasi dan harus dibuat atau ditambahkan sendiri. |
Unit testing | Mampu mengecek kode dan perintah dengan mudah dan terus menerus dengan bantuan PHPUnit. | Tidak memiliki Unit testing dan memerlukan tools unit testing dari pihak ketiga. |
Kerja Tim | Laravel sangat cocok untuk kerja team, hal ini karena fitur-fiturnya yang sangat mendukung sepeti seeding, migration, factory dan lainnya | Dalam CI pun kita bisa kerja tim, meskin CI 4 sudah mendukung fitur migration namun jika tim kita berskala besar, mungkin butuh penanganan khusus |
Baik Laravel maupun CodeIgniter memiliki dokumentasi yang sangat mudah dibaca dan dipahami, sehingga saya tidak membandingkannya diatas. Selain itu untuk antara CodeIgniter dan Laravel sudah memilik cli command dan development server sendiri.
Untuk itu bagi teman-teman yang belajar framework, bingung untuk menentukan pilihan belajar atau mungkin fokus belajar yang mana. Mungkin tulisan diatas bisa jadi referensi atau menjadi tambah membingungkan ^_^
Untuk kalian yang mau belajar framework diatas silahkan merujuk ke
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.